Thursday, April 21, 2016

Saya Tidak Mau Berpisah Dengan Harta Saya

Saya Tidak Mau Berpisah Dengan Harta Saya
Haji Usman, sebutlah begitu nama panggilan beliau. Mungkin orangtuanya dahulu berdoá kepada Allah SWT agar putranya kelak mewarisi kemuliaan seperti Sayyidina Utsman Bin Affan Radhiyallahu'Anhu.

Beliau adalah pemilik salah satu usaha batik terkemuka di daerah Yogyakarta ini memang dikenal luas atas kedermawanannya, seakan-akan harta miliknya itu tidak berharga bagi dirinya. Seakan-akan dunia telah begitu hina dimatanya.

Ringan bagi dirinya untuk membuka kotak persediaan uangnya, gampang baginya untuk membuka kantong simpanannya...seakan-akan tanpa beban dia mengulurkan bantuan.

Inilah mungkin sosok nyata, orang yang dunia berada di tangannya dan akhirat berada di hatinya.

Sehingga beberapa orang pengusaha muda yang bersemangat, mendatangi rumah beliau untuk berbagi pengalaman.

"Ajarkan kepada kami, Ji", kata mereka, "Bagaimana caranya agar kami bisa seperti haji Usman, bisa tidak cinta kepada harta dan tidak sayang pada kekayaan... seperti haji Usman, bershadaqah terasa begitu ringannya!"

"Waaah...!" sahut haji Usman sambil tertawa, "Kalian ini salah alamat".

"Lho...?"

"Lha ...iya, kalian datang pada orang yang salah. Lha, saya ini SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA. Saya ini SANGAT mencintai kekayaan saya".

"Lho...?"

"Kok lho...! "Lha sebab saking cinta dan saking sayangnya saya pada harta itu, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI. Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya".

"Makanya, untuk sementara ini harta saya itu, saya titipkan dulu. Saya TITIP di masjid, saya titip pada anak yatim, saya TITIP pada madrasah, saya TITIP pada pesantren, saya TITIP pada pejuang fii sabilillah". 

"Dan Alhamdullah...ada yang berkenan saya titipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi di amanati, saya bahagia sekali. Pokoknya di AKHIRAT nanti mau saya ambil kembali. Saya menginginkan harta kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat kelak". 

(Dikutip dari buku, Lapis-Lapis Keberkahan, Salim A Fillah Hal. 227-228) 

"SUDAHKAH KITA SIAPKAN HARTA KITA UTK KEBAHAGIAAN HIDUP DI AKHIRAT?"

***

0 comments:

Post a Comment

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.comnya.com tipscantiknya.com