Kepada para peserta diminta untuk menuliskan namanya masing-masing pada balon-balon yang telah dibagikan tersebut dengan menggunakan spidol. Kemudian balon-balon yang telah diberi nama para peserta itu, agar segera dikumpulkan kembali dan dimasukkan ke dalam ruangan yang lain.
Kemudian sang motivator menyuruh kepada semua peserta agar masuk ke ruangan itu dan di minta untuk mengambil kembali dan menemukan balon yang telah mereka tulis sesuai dengan nama-nama mereka. Mereka hanya diberi waktu 5 menit untuk menemukan kembali balon-balon mereka masing-masing.
Semua peserta panik mencari balon atas nama mereka sendiri, bertabrakan satu sama lain, hinga mendorong dan berebut dengan sesama peserta lain di sekitarnya sehingga terjadi kekacauan.
Waktu 5 menit itupun usai sudah, namun para peserta seminar itu tidak ada yang bisa menemukan balon mereka sendiri.
Kamudian, pada kesempatan berikutnya, sang motivator meminta kepada peserta seminar untuk secara acak mengambil balon-balon tersebut, dan meneriakkan nama yang tertulis di balon dan memberikan kepada orang yang namanya tertulis di balon tersebut.
Dalam beberapa menit saja semua peserta seminar itu punya balon atas nama mereka masing-masing.
Akhirnya, sang motivator berkata: "Kejadian yang baru terjadi itu mirip dan sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari, semua orang sibuk mencari kebahagiaan dari mereka sendiri (mirip dengan mencari balon mereka sendiri) dan banyak orang yang gagal".
Mereka baru berhasil mendapatkan kebahagiaan, tatkala mereka memberikan kebahagiaan kepada orang lain (mirip dengan memberikan balon tadi kepada pemiliknya).
Baca juga: 10 Cara Cepat Kaya Dan Bahagia Dengan Tahajud
Nasihat:
Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu álaihi Wasallam memberikankan wejangan:
"Barangsiapa yang membantu seorang mu'min terlepas dari keksusahan di dunia, niscaya Allah SWT akan membantunya terlepas dari kesusahan di dunia dan akhirat". (HR. Muslim)
***
0 comments:
Post a Comment