Gambar ilustrasi. |
"Sesungguhnya orang yang mati syahid karena Allah, maka Allah akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah, yaitu bidadari paling cantik di surga".
Ada salah satu sahabat Rasul yang masih muda yang mendengarkan cerita itu membuatnya menjadi penasaran. Namun, karena rasa malunya yang demikian tinggi untuk bertanya kepada Rasul dan sahabat-sahabatnya yang lain, sehingga pemuda ini ini tidak jadi mencari tahu lebih mendalam, mengenai siapa gerangan bidadari yang bernama Ainul Mardhiah itu?
Akhirnya waktu shalat Dhuhur pun tiba, maka sesuai dengan sunnah Rasul, para sahabat dipersilahkan untuk tidur barang sejenak sebelum pergi untuk berperang.
Bersama kafilah perangpun, maka sahabat muda ini pun ikut tidur hingga terlelap, sehingga ia sampai bermimpi.
Di dalam mimpinya itu, dia sedang berada di tempat yang sangat indah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Kemudian ia pun beranya kepada wanita tersebut, "Dimanakah ini?
"Inilah surga", jawab wanita itu.
Kemudian sahabat ini bertanya lagi, "Apakah Anda yang bernama Ainul Mardhiah?".
"Oh...bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu Ainul Mardhiah, tuuh... dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu".
Maka didapatinya oleh sahabat muda ini seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita tadi yang ia lihat.
"Apakah Anda yang bernama Ainul Mardhiah?"
"Oh... bukan, saya ini hanya penjaganya. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, disanalah singgasananya".
Lalu sahabat ini pun pergi ke singgasana yang ditunjuk wanita tersebut dan sampailah ke suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap perhiasan. Sahabat ini pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Apakah Anda yang bernama Ainul Mardhiah?" tanya sahabat muda itu.
"Oh... bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, temuilah ia di mahligai itu".
Pemuda itu pun beranjak lagi dan semakin penasaran, akhirnya sampailah ia ke tempat mahligai yang ditunjukkan oleh wanita tadi. Didapatinya disana seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya.
"Apakah Anda Ainul Mardhiah?"
"Ya, benar.. sayalah "Ainul Mardhiah".
Pemuda itu pun akhirnya mendekat, akan tetapi Ainul Mardhiah menghindar sambil berkata, "Anda bukan yang mati syhaid".
Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun lalu menceritakan tentang mimpinya itu kepada sahabat kepercayaannya yang dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid.
Komando jihad pun menggelora. Tidak ketinggalan sahabat muda ini pun semangatnya berjihad untuk dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah. Ia pun akhirnya mati syahid.
Di petang hari ketika berbuka puasa, sahabat kepercayaannya ini menceritakan mimpi sahabatnya yang mati syahid ini kepada Rasul. Rasul pun membenarkan mimpi sahabat ini dan Nabi bersabda, "Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah". Wallahu a'lam.
Sumber: Kisah Ainul Mardhiah
***
0 comments:
Post a Comment